Peran Anak dalam Keluarga




Ditulis oleh: Insyirah Alifta

“While we try to teach our kids all about life, our children teach us what life is all about” – Angela Schwindt

Selama menjalani kehidupan di bumi ini, sudah berapa kali kamu menyaksikan hadir dan lahirnya seorang bayi?

Sejumlah adikmu? Adik sepupumu? Anak teman juga tetangga? Atau bahkan… buah hatimu sendiri?

Apakah kamu masih ingat bagaimana perasaan orang-orang di sekitar kelahiran bayi itu? Bagaimana perasaanmu?

Kemudian, tanpa terasa bayi itu tumbuh dan berkembang di depan matamu. Ia dihujani perhatian, cinta, dan kasih sayang. Tawanya membuat semua ikut tertawa, pun tangisnya membikin semua tidak tega.

Kehadirannya seolah mengubah dunia orang-orang di sekitarnya. Sebagaimana ketika kamu lahir. Sebagaimana ketika aku hadir. Saat itu, dunia orang-orang di sekitar kita juga berubah dalam kejapan mata.

Ketika kita lahir, semua orang di sekitar kita turut berproses, belajar dan berusaha, misi mereka adalah membentuk kita menjadi sebaik-baiknya manusia. Karena dari siapa kita lahir dan bagaimana kita dibesarkan konon amat besar pengaruhnya.

Kita terkadang lupa, bahwa sebagaimana sebuah keluarga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, kehadiran anak juga berperan bagi keluarganya. Berikut ini adalah beberapa peran kehadiran anak bagi keluarga:

Anak sebagai pengikat tali pernikahan dan pelekat keluarga

Kehadiran anak tidak hanya memberikan satu topik yang akan terus menerus dibicarakan pasangan tanpa akhir, namun juga berperan melekatkan hubungan pernikahan mengingat pengasuhan dan pendidikan anak menjadi tanggung jawab bersama pasangan sebagai kedua orang tua.

Anak sebagai pemberi tujuan hidup

Hadirnya anak juga mendatangkan tujuan dan harapan baru bagi keluarga. Pasangan yang kini memiliki peran sebagai orang tua seolah memperoleh semangat baru, alasan baru untuk terus melanjutkan hidup dan berusaha sekuat tenaga demi memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya.

Anak sebagai penerus keturunan

Pandangan sejak zaman dahulu bahwa meneruskan keturunan adalah salah satu misi penting yang perlu untuk dilakukan agaknya masih bertahan hingga saat ini. Kehadiran sosok penerus, pemegang tongkat estafet yang akan meneruskan nama keluarga ke generasi berikutnya dianggap sangat penting.

Kehadiran anak membawa orang tua pada kelompok sosial yang baru

Merawat dan membesarkan anak secara tidak langsung membawa orang tua pada kelompok-kelompok sosial yang baru, pada kenalan dan koneksi baru. Kelompok orang tua siswa, kelompok orang tua peserta ekstrakurikuler, kelompok guru di sekolah, dan kelompok sosial lainnya yang dipersatukan atas hadirnya anak dalam keluarga mereka.

Anak sebagai sumber kasih sayang, perhatian, dan kebahagiaan

Last but not least, kehadiran anak dapat mendatangkan kebahagiaan bagi orang tua serta seluruh anggota keluarga. Selain karena timbulnya harapan baru atas masa depan, kebahagiaan juga hadir dari hal-hal sederhana seperti melihat bagaimana anak tumbuh dan berkembang, belajar hal-hal baru di dunia, menyaksikan mereka perlahan tumbuh menjadi manusia fungsional yang mampu berbaur dengan sekitarnya. Serta ketenangan hati mengingat anak-anak ini akan menjadi sumber kasih sayang serta pemberi perhatian bagi orang tuanya saat mereka memasuki usia senja nanti.

Teman tumbuh, sebagai anak kehadiran kita ternyata juga punya peran yang cukup penting ya, dalam keluarga? Seperti lilin yang dinyalakan, kehadiran anak seolah mampu menyinari seisi ruangan. Ketika kita lahir, orang-orang di sekitar kita bersuka cita dan merayakan. Ketika kita lahir, cerita-cerita dari bab baru kehidupan mereka hadir.

Nah minggu depan, kamu dan aku akan mendengarkan cerita dari salah seorang teman tumbuh tentang ia dan keluarganya. Kenangan yang ia punya serta makna keluarga baginya. Tidak sabar, kan? Mari bertemu di sini lagi minggu depan! – T

1 thought on “Peran Anak dalam Keluarga”

  1. hairin says:

    Di usia sekarang masih bertanya-tanya sudah berperan sejauh mana, ya aku sebagai anak?
    Apa peran-peran itu sudah kuajlani dan sudah memenuhi keinginan keluarga?
    Ahh… Rasanya ingin sekali bertanya pada orangtua, tapi tak sanggup mendengar jawaban bahwa mungkin belum sepenuhnya menjadi peran yang baik.
    Terimakasih, Badiblum, telah menjadi salah satu jalan untukku mengenali diri sendiri dan kel;uarga…
    Mari tumbuh bersama!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post