“A father is neither an anchor to hold us back nor a sail to take us there but a guiding light whose love shows us the way”

Sosok Ayah memiliki peran yang tidak dapat tergantikan dalam hidup anaknya. Peran ini amat besar dampaknya bagi pembentukan karakter anak, menentukan bagaimana mereka akan menjadi ketika sudah dewasa nanti. Selain itu, figur Ayah juga secara signifikan berdampak pada kesejahteraan (well-being) anaknya. Pada keluarga di mana sosok Ayah hadir di dalamnya, Ayah menjadi role model sekaligus figur laki-laki pertama yang membangun hubungan dengan anak. Interaksi ini kemudian akan menjadi semacam blueprint atau ‘patokan’ bagi anak tentang bagaimana hubungan/interaksinya dengan individu lain yang berjenis kelamin laki-laki nanti. Dengan kata lain, hubungan yang tidak sehat dengan figur Ayah dalam keluarga dapat secara signifikan berdampak pada kesejahteraan psikologis serta pilihan-pilihan relasional anak di kemudian hari.

Nah, beberapa bentuk keterlibatan figur Ayah pada pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya adalah : membangun komunikasi yang sehat, mengajari, mengawasi, menjaga, terlibat dalam pengambilan keputusan, menyediakan kebutuhan, mengekspresikan rasa sayang, melindungi, mendukung secara emosional, merawat, menunjukkan minat pada minat anak, berusaha untuk hadir, bertukar pikiran dan perasaan, serta aktif melakukan kegiatan bersama-sama anak.

Seorang profesor Sosiologi dari Rutgers University bernama Dr. David Popenoe mengungkapkan bahwa sosok Ayah tidak hanya terbatas pada perannya sebagai ‘second adults’ di rumah. Ayah yang terlibat (terutama ayah biologis) dalam kehidupan anaknya membawa dampak positif bagi perkembangan anak, dampak yang nyaris tidak bisa diberikan oleh siapapun. Para Ayah memiliki gaya parenting yang secara signifikan berbeda dengan gaya parenting Ibu. Perbedaan yang juga dipandang penting bagi perkembangan anak.

Selain itu, tahukah teman tumbuh? Sebuah penelitian yang menganalisis lebih dari 100 studi terkait hubungan orang tua dan anak mengungkapkan bahwa keberadaan figur Ayah yang penyayang dan terlibat dalam pengasuhan anak berperan sama pentingnya dan sama besarnya bagi kebahagiaan, kesejahteraan, kemampuan sosial, serta kesuksesan akademik anak. Sama besar dan pentingnya dengan peran Ibu. Beberapa studi bahkan mengindikasikan bahwa kasih sayang Ayah kontribusinya lebih besar bagi beberapa outcome positif kesejahteraan anak, lho! 

Nah, berikut ini adalah beberapa aspek perkembangan anak serta peran penting Ayah di dalamnya: 

Ayah dan Perkembangan Emosi Anak

Sebagaimana Ibu, Ayah juga menjadi pilar bagi perkembangan serta kesejahteraan emosi anak-anaknya. Anak belajar tentang pengendalian emosi dan bagaimana menangani perasaannya dengan melihat Ayah. Berbagai studi mengungkapkan bahwa anak dengan Ayah yang aktif terlibat dalam pengasuhan mampu menoleransi stress dan frustrasi dengan lebih baik, memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang mumpuni, serta lebih baik dalam mengontrol emosi dan impulsnya. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa anak dengan Ayah yang aktif terlibat dalam pengasuhan cenderung lebih bahagia.

Ayah dan Perkembangan Sosial Anak

Pada individu yang memasuki usia dewasa awal, kelompok dengan Ayah yang turun tangan dalam pengasuhan adalah kelompok yang lebih mudah beradaptasi, bisa diandalkan, mudah berteman, serta memiliki skor penerimaan diri yang lebih tinggi. Kelompok ini lebih toleran dan pengertian, serta membangun hubungan pertemanan yang dekat, suportif, dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya nih, hubungan yang negatif dan/atau abusif dengan figur Ayah dapat berujung pada perilaku sosial yang negative serta hubungan pertemanan yang sering berkonflik.

Ayah dan Perkembangan Kognitif Anak

Teman tumbuh, berbagai studi mengonffirmasi bahwa keterlibatan Ayah dapat berdampak pada perkembangan kognitif anak. Kelompok anak dengan Ayah yang aktif terlibat dalam pengasuhan memiliki skor yang lebih tinggi pada berbagai aspek kompetensi pendidikan; nilai akademik yang lebih tinggi, aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah, memiliki motivasi yang lebih tinggi, serta penghargaan yang lebih besar pada pendidikan.

Teman tumbuh, bila direnungkan peran Ayah dalam hidup kita memang besar sekali, ya? Bagi kamu yang membaca dan masih bisa melihat atau mendengar suara figur Ayahmu… sudahkah bicara dengan Ayah hari ini? Menanyakan kabarnya dan bagaimana harinya? Semoga Ayah sehat selalu, ya. Dan untukmu, yang untuk bertemu Ayah saja harus menutup mata dan memanggil memori yang kalian punya… sudahkah mengirim doa untuk Ayah hari ini? Semoga Ayah mengunjungimu dalam mimpi, ya.

Oh ya, bila diingat-ingat, apa pesan atau kenangan bersama Ayah yang masih kamu ingat sampai saat ini?

Sumber

Popenoe, David. 1996. Life Without Father. New York: The Free Press, p. 163.

Rohner, R. P., & Veneziano, R. A. (2001a). The Importance of Father Love: History and Contemporary Evidence. Review of General Psychology, 5(4), 382–405. https://doi.org/10.1037/1089-2680.5.4.382

https://boba.com/blogs/boba-reads/the-importance-of-dads

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *